Kamis, 09 Maret 2017

Apa Sih Leukemia Itu ???



Leukemia merupakan kanker yang menyerang jaringan pembentuk sel darah di dalam tubuh, yaitu sumsum tulang dan kelenjar getah bening. Leukemia atau yang lebih dikenal dengan sebutan kanker darah sendiri sebenarnya terbagi menjadi beberapa jenis.

Beberapa jenis leukemia lebih sering ditemukan pada anak-anak, sedangkan bentuk lainnya lebih sering ditemukan pada orang dewasa.

Leukemia biasanya berhubungan dengan sel darah putih. Sel darah putih merupakan sel darah yang berfungsi untuk melawan berbagai jenis kuman penyebab infeksi. Pada penderita leukemia, sumsum tulang akan memproduksi sel darah putih abnormal, yang tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik.

Pengobatan leukemia sendiri berbeda-beda, tergantung pada jenis leukemia dan berbagai hal lain yang mempengaruhi.Gejala leukemia dapat berbeda-beda, tergantung pada jenisnya. Akan tetapi, ada beberapa tanda dan gejala yang dapat ditemukan pada semua jenis leukemia, yaitu:
  • Demam atau menggigil
  • Merasa amat sangat lelah dalam waktu yang lama
  • Badan terasa lemah
  • Sering atau pernah mengalami infeksi berat
  • Mengalami penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas
  • Pembesaran kelenjar getah bening
  • Pembesaran hati
  • Pembesaran limpa
  • Mudah berdarah atau mudah memar
  • Mimisan berulang
  • Adanya bintik-bintik kecil berwarna merah keunguan pada permukaan kulit (petekie)
  • Keringat berlebih, terutama di malam hari
Nyeri tulang atau menjadi lebih sensitif terhadap nyeri.Hingga saat ini para ahli masih tidak dapat memastikan apa sebenarnya penyebab pasti dari leukemia. Para ahli menduga leukemia terjadi akibat kombinasi antara genetika dan faktor lingkungan.

Secara umum, leukemia diduga terjadi saat sejumlah sel-sel darah mengalami mutasi DNA. Selain itu, mungkin terjadi perubahan lain di dalam sel-sel darah yang hingga saat ini belum dimengerti oleh para ahli.

Beberapa abnormalitas juga dapat menyebabkan sel bertumbuh dan membelah dengan lebih cepat, di mana sel juga akan hidup lebih lama daripada yang seharusnya. Seiring berjalannya waktu, sel-sel abnormal ini akan mengerumuni sel-sel darah yang sehat di dalam sumsum tulang, yang menyebabkan jumlah sel-sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit normal semakin berkurang, yang menyebabkan timbulnya tanda dan gejala leukemia.

Leukemia dibagi berdasarkan pada kecepatan progesivitas penyakit dan jenis sel darah yang mengalami kelainan. Klasifikasi pertama adalah berdasarkan seberapa cepat perkembangan (progresivitas) penyakit.

Leukemia Akut Pada leukemia akut, sel-sel darah yang abnormal adalah sel-sel darah yang tidak matang (immature), yang biasa disebut dengan blas. Sel-sel immature ini tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan membelah diri dengan cepat, sehingga penyakit pun akan memburuk dengan cepat. Oleh karena itu, leukemia akut membutuhkan pengobatan yang cepat dan agresif.

Ada banyak jenis leukemia kronik. Salah satu jenisnya adalah karena sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel-sel darah dan jenis lainnya adalah karena sumsum tulang memproduksi terlalu sedikit sel-sel darah.

Pada leukemia kronik biasanya ditemukan sel-sel darah yang telah matang. Sel-sel darah ini kemudian membelah diri atau berakumulasi dengan lebih lambat dan dapat berfungsi secara normal selama sejangka waktu. Pada tahap awal, beberapa jenis leukemia kronik tidak menunjukkan gejala apapun sehingga tidak diketahui atau tidak terdiagnosa hingga bertahun-tahun.

Klasifikasi kedua dari leukemia adalah berdasarkan sel darah putih mana yang terkena.

Leukemia Limfositik
Leukemia jenis ini mengenai sel-sel limfosit, yang berfungsi untuk membentuk jaringan limfatik. Jaringan limfatik sendiri berfungsi untuk membentuk daya tahan tubuh.

Leukemia MyelogenikLeukemia jenis ini mengenai sel-sel myeloid. Sel myeloid merupakan sel yang berfungsi untuk membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko terjadinya leukemia pada seseorang adalah:

Pernah menjalani perawatan kanker sebelumnya. Orang yang pernah menjalani pengobatan kemoterapi dan radiasi karena kanker lain memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita beberapa jenis leukemia

Kelainan genetika. Kelainan genetika tampaknya memiliki peranan penting dalam terjadinya leukemia. Kelainan genetika yang dimaksud adalah sindrom down

Paparan terhadap zat kimia tertentu seperti benzene, yang terdapat pada bensin atau minyak tanah serta yang banyak digunakan pada industri kimia juga dapat meningkatkan resiko terjadinya beberapa jenis leukemia

Merokok. Merokok cerutu dapat meningkatkan resiko terjadinya AML
Ada anggota keluarga yang menderita leukemia. Bila ada anggota keluarga Anda yang didiagnosa menderita leukemia, maka resiko Anda pun akan meningkat

Walaupun demikian, sebagian besar orang yang memiliki resiko di atas justru tidak menderita leukemia dan banyak penderita leukemia justru tidak memiliki faktor resiko di atas

Dokter dapat secara tidak sengaja menemukan leukemia kronik saat melakukan pemeriksaan darah rutin, sebelum penderita mengalami gejala apapun. Jika hal ini terjadi atau Anda mulai mengalami gejala leukemia, maka dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan beberapa pemeriksaan lain seperti di bawah ini.

Dokter Anda mungkin akan mencari adanya tanda-tanda leukemia lain seperti kulit pucat karena anemia, pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati, dan pembesaran limpa.Melalui pemeriksaan darah rutin, dokter dapat mengetahui apakah Anda memiliki kadar sel darah putih dan trombosit yang abnormal, yang menunjukkan kemungkinan leukemia.

Dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk melakukan pemeriksaan sumsum tulang dari tulang panggul dengan menggunakan jarum panjang (biopsi). Dengan demikian, dokter dapat mengetahui apakah benar ada sel leukemia pada sumsum tulang Anda dan apa jenisnya, sehingga pengobatan pun dapat disesuaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

► Most Trending